hati manusia menimpan harta terpendam menyimpan rahasia, mengunci keheningan, pemikiran, harapan dan impian kesenangan, keindahannya akan rusak jika terungkap.
Rabu, 17 November 2010
April's Letter'
Selasa, 21 September 2010
Romantic Rhapsody In The Great Of Rhadyus Journey
Inspirated Greek Mythology
By RAHMAD WAHYUDI
Dikisahkan pada saat dewa-dewi yunani di gunung Olympus melihat dan mempermainkan nasib manusia seperti kisah bagaimana Theseus yang terbunuh akibat kecantikan Helen, perang yang diakibatkan cinta Paris terhadap Helen yang membuat pejuang terkenal Achilles mati oleh mata anak panah kepunyaan Hercules.
Seorang pemuda bernama Rhadyus, pekerja keras sekaligus pemimpi besar, pria yang cukup cerdas sekaligus ceroboh dalam mengambil keputusan, egois dan kadang-kadang suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain. pemuda yang bertekad menjadi orang yang besar dan mempunyai keinginan untuk membahagiakan orang yang disayanginya. Pada suatu hari dewi Aphrodite dan Athena meyesatkan 4 putri dari negeri Jathendasies , ke sungai Renrawyus dimana rhadyus sering duduk dan melepas lelah dari pekerjaannya sehari-hari, yaitu Acinemes, selene, Nivivea dan Irrechas. Setelah bertemu dengan rhadyus mereka berempat diajak melihat keindahan sungau Renrawyus.
Setelah kejadian itu ternyata cupid berperan terhadap perasaan yang dimiliki Rhadyus terhadap salah satu putri ini yaitu Nivivea, pertama bertemu Rhadyus tidak punya perasaan sama sekali tetapi lama kelamaan perasaan itu muncul. Pada di suatu malam dimana Rhadyus baru mengambil air dari sungai tersebut datanglah Nivivea , saat melihat Nivivea, Rhadyus terpana karena pandangan matanya bagaikan melihat dewi Olympus begiu berbeda dengan rambut gelombang dan senyuman Nivivea membuat hati Rhadyus luluh saat itu juga. Nivivea mencari antingnya yang jatuh karena anting tersebut ternyata pemberian Artemis yang tidak boleh dihilangkan, dan dengan kelihaian dan ketelitian Rhadyus menemukannya.
Setelah kejadian tersebut wajah Nivivea selalu terbayang tidak bisa dilupakan Rhadyus, sambil bekata
“ wahai Zeus mengapa aku lemah dan tidak berdaya saat melihat mata Nivivea?’
Apakah Nivivea perwujudan itu Hera, artemis, Athena atau Aphrodite sehingga aku begitu memikirkannya”
Sejak pertemuan itu kedekatan Rhadyus dengan Nivivea tapi tidak diketahui putri jatensia lainnya kecuali acinemes, karena Rhadyus lebih dekat dengan acinemes shingga apapun yang dilakukan Nivivea diketahuinya. Rhadyus sering mengirimkan sajak,lagu bahkan puisi serta cerita romantic. Lama kelamaan perasaan Rhadyus semakin dalam terhdap Nivivea. Tetapi Rhadyus tidak tahu apakah Nivivea suka terhadap Rhadyus atau tidak, tetapi Dewa hera seolah member harapan akan diterima cintanya (bisikan hera ketelinga Rhadyus).yang diketahui pasti Nivivea belum bisa menerima seorangpun untuk memasuki hatinya karena luka yang belum bisa disembuhkan akibat kelicikan dewa ares yang membuat Nivivea trauma. Rhadyus bertekad akan menunggu Nivivea bahkan sampai pada saat Zeus, Poseidon, Hades bersatu melawan kebangkitan bangsa titans atau Rhadyus merelakan Nivivea dengan orang lain jika ada yang bisa menyembuhkan lukanya.
Terdengarkan bisikan-bisikan yang timbul dari keegoisan dewa Ares yang membenci melihat hubungan mereka. Ares dengan kekuatanya membuat Rhadyus tidak sabar dan dengn egoisnya memaksakan kehendaknya kepada Nivivea supaya penantianya berakhir. Tentunya sifat dari kelembutan dan kecantikan Nivivea tidak menyukai hal itu dan mengatakan “ kau boleh tidak menantiku lgi, karena aku sendiri tidak tahu sampai kapan hati ini akan sembuh, aku tidak akan memaksamu menantiku lagi jika ini akan menyakiti hatimu dan hatiku. Melihat pertengkaran ini tertawalah ares di singgasananya. Sadar akan hal yang tidak harus diucapkannya kepada Nivivea, Rhadyus pu terdiam, termenung dengan mulut kaku, dan dia menyadari kesalahan yng diperbuatnya dan meminta maaf kepada Nivivea . sebenarnya Rhadyus hanya tdak ingin penantiannya sia-sia, dia sangat takut Nivivea mencintai orang lain karena dia sangat mencintainya, Rhadyus bahkan berkata lebih baik menatap mata Medusa, melawan Kratos, atau mematahkan kepala Cerberus bahkan rela anak panah Hercules Menancap di hatinya. karena dia yakin Nivivea akan bahagia jika dengannya. Dia tidak ingin kehilangan tatapan yang bak Helen membuat 1000 kapal mencarinya, tidak ingin kehilangan senyuman bagaikan untaian mutiara di leher peri Poseidon ketika berenang ditepian Pantai Aegea. Tidak ingin kehilangan kilauan dan keindahan rambut yang di hembus angin yunani serta tidak ingin kehilangan sentuhan dan kelembutan tangan yang bagaikan Athena bahkan tidak ingin kehilangan tangisan yang seperti Aphrodite curahkan kepada Cupid ketika terluka.
Dihadapkanlah Rhadyus pada suatu keputusan yang membuat hubungan mereka berubah, Rhadyus diperintahkan oleh petinggi dan pendeta , Pasbaria( dimana Rhadyus tinggal), dimana dia harus berlayar dan menuju sebuah tempat bernama Chaupesia, untuk menolong rakyat disana yang tidak berdaya melawan kronos, torc, dan pemerintahaan tidak terkendali disana.
Hal itu membuat Rhadyus bingung, karena cintanya yang belum jelas dengan Nivivea, dan harus meninggalkan Nivivea dalam waktu yang lama. Sebelum kepergiaanya Rhadyus berkata kepada Nivivea “ Dapatkah kau mengatakan kau mencintaiku sebelum kepergianku sehingga aku bisa tenang dalam menjalankan tugasku. Pada saat aku kembali?”. Kemudian Rhadyus melanjutkan, “bagaimana jika aku pergi kau akan berubah dan tidak menantiku, sesungghnya aku sangat membenci perpisahan ini. Dan kata kata yang didengar Rhadyus dari mulut Nivivea yaitu “semoga saja aku tidak berubah” itulah kata terakhir yang diucapkan Nivivea sebelum kepergiaanya.
Dengan perasaan yang gundah, bingung serta diliputi dngan ketidak pastian akhirnya Rhadyus berlayar bersama utusan dari negeri negeri persekutuannya yaitu Andrios, Andreas, Santiaghos dan medyas. Satu bulan keberadaan mereka disana telah berhasil membuat kondisi chaupesia berubah, tetapi perasaan Rhadyus terhadap Nivivea tidak berkurang sedikitpun. Rhadyus sengaja tidak memberikan kabar selama itu karena berharap Nivivealah yang menanyakan keadaanya. Tidak tenang dengan hal itu akhirnya Rhadyus menuliskan sebuah sajak diatas bunga bacchus bertintakan sari buah pear. Yang dikirimkan melalui seekor unicorn kecil yang ditolongnya sewaktu mencari makan dihutan kepada Nivivea dengan perasaan gundah sedih, serta kecewa yang bercampur aduk.
“ cinta ini cinta yang tak perlu mendapat balasan cinta
meski hatiku perih, menahan cinta yang terluka,
cinta yang buatku bertahan meski ada airmata”
ternyata jawaban atas suratnya hanya serangkai kalimat “Aku tak akan penah bisa denganmu”. Bagaikan kena halilintar Zeus, Poseidon yng memberikan gelombang serta angin topan kepadanya, seperti hades yang menenggelamkan tubuhnya kedalam sungai neraka.
Dalam kepergianya ke negeri Chaupesia banyak hal yang terjadi hubungan mereka yang jauh membuat perasaan nivivea pudar serta adanya campur tangan hera yang tidak menyukai hubungan mereka(hera tidak menyukainya karena ares menghasut hera supaya merusak hubungan mereka). Sedangkan pertolongan dari Artemis, Athena serta Aphrodite tidak banyak membantu Rhadyus karena Takut kepada Hera. Kemudian kepergian nivivea ke negeri Gyuphaeus yang membuat raja-raja disana tertarik padanya serta teman-teman nivivea sendiri menyakinkannya lebih baik dengan raja Gyuphaeus, hal ini tidak dapat dihindari bahkan oleh Nivivea sendiri. Tapi dibalik semua itu Zeus mempunyai rencana lain buat Rhadyus.
Setelah lama berpikir merenungi, serta mengambil atas apa yang terjadi maka Zeus memberikan Kebijaksanaan kepadanya. Rhadyus kemudian Berkata :
Hubungan ini akan indah dijalankan tapi jalan hidupku bukan ini, Zeus pasti tahu mana yang terbaik untukku. Zeus lebih suka aku melanjutkan petualanganku yang bisa berguna bagi banyak orang, jika aku memikirkn hal ini terus akan memuatku rapuh, dendam dan itu akan menghancurkan semua,baik itu terhadap nivivea ataupun dari diriku sendiri. Ini adalah sebuah perjalanan hidupku yang membuatku lebih tegar,akan kujadikan sebagai sebuah kenangan dari perjalanan masa lalu yang menjadikanku lebih tegar, lebih memahami cinta bukan hanya hasrat untuk memiliki tapi menyayangi seutuhnya… (To Be Continued)
By RAHMAD WAHYUDI
Dikisahkan pada saat dewa-dewi yunani di gunung Olympus melihat dan mempermainkan nasib manusia seperti kisah bagaimana Theseus yang terbunuh akibat kecantikan Helen, perang yang diakibatkan cinta Paris terhadap Helen yang membuat pejuang terkenal Achilles mati oleh mata anak panah kepunyaan Hercules.
Seorang pemuda bernama Rhadyus, pekerja keras sekaligus pemimpi besar, pria yang cukup cerdas sekaligus ceroboh dalam mengambil keputusan, egois dan kadang-kadang suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain. pemuda yang bertekad menjadi orang yang besar dan mempunyai keinginan untuk membahagiakan orang yang disayanginya. Pada suatu hari dewi Aphrodite dan Athena meyesatkan 4 putri dari negeri Jathendasies , ke sungai Renrawyus dimana rhadyus sering duduk dan melepas lelah dari pekerjaannya sehari-hari, yaitu Acinemes, selene, Nivivea dan Irrechas. Setelah bertemu dengan rhadyus mereka berempat diajak melihat keindahan sungau Renrawyus.
Setelah kejadian itu ternyata cupid berperan terhadap perasaan yang dimiliki Rhadyus terhadap salah satu putri ini yaitu Nivivea, pertama bertemu Rhadyus tidak punya perasaan sama sekali tetapi lama kelamaan perasaan itu muncul. Pada di suatu malam dimana Rhadyus baru mengambil air dari sungai tersebut datanglah Nivivea , saat melihat Nivivea, Rhadyus terpana karena pandangan matanya bagaikan melihat dewi Olympus begiu berbeda dengan rambut gelombang dan senyuman Nivivea membuat hati Rhadyus luluh saat itu juga. Nivivea mencari antingnya yang jatuh karena anting tersebut ternyata pemberian Artemis yang tidak boleh dihilangkan, dan dengan kelihaian dan ketelitian Rhadyus menemukannya.
Setelah kejadian tersebut wajah Nivivea selalu terbayang tidak bisa dilupakan Rhadyus, sambil bekata
“ wahai Zeus mengapa aku lemah dan tidak berdaya saat melihat mata Nivivea?’
Apakah Nivivea perwujudan itu Hera, artemis, Athena atau Aphrodite sehingga aku begitu memikirkannya”
Sejak pertemuan itu kedekatan Rhadyus dengan Nivivea tapi tidak diketahui putri jatensia lainnya kecuali acinemes, karena Rhadyus lebih dekat dengan acinemes shingga apapun yang dilakukan Nivivea diketahuinya. Rhadyus sering mengirimkan sajak,lagu bahkan puisi serta cerita romantic. Lama kelamaan perasaan Rhadyus semakin dalam terhdap Nivivea. Tetapi Rhadyus tidak tahu apakah Nivivea suka terhadap Rhadyus atau tidak, tetapi Dewa hera seolah member harapan akan diterima cintanya (bisikan hera ketelinga Rhadyus).yang diketahui pasti Nivivea belum bisa menerima seorangpun untuk memasuki hatinya karena luka yang belum bisa disembuhkan akibat kelicikan dewa ares yang membuat Nivivea trauma. Rhadyus bertekad akan menunggu Nivivea bahkan sampai pada saat Zeus, Poseidon, Hades bersatu melawan kebangkitan bangsa titans atau Rhadyus merelakan Nivivea dengan orang lain jika ada yang bisa menyembuhkan lukanya.
Terdengarkan bisikan-bisikan yang timbul dari keegoisan dewa Ares yang membenci melihat hubungan mereka. Ares dengan kekuatanya membuat Rhadyus tidak sabar dan dengn egoisnya memaksakan kehendaknya kepada Nivivea supaya penantianya berakhir. Tentunya sifat dari kelembutan dan kecantikan Nivivea tidak menyukai hal itu dan mengatakan “ kau boleh tidak menantiku lgi, karena aku sendiri tidak tahu sampai kapan hati ini akan sembuh, aku tidak akan memaksamu menantiku lagi jika ini akan menyakiti hatimu dan hatiku. Melihat pertengkaran ini tertawalah ares di singgasananya. Sadar akan hal yang tidak harus diucapkannya kepada Nivivea, Rhadyus pu terdiam, termenung dengan mulut kaku, dan dia menyadari kesalahan yng diperbuatnya dan meminta maaf kepada Nivivea . sebenarnya Rhadyus hanya tdak ingin penantiannya sia-sia, dia sangat takut Nivivea mencintai orang lain karena dia sangat mencintainya, Rhadyus bahkan berkata lebih baik menatap mata Medusa, melawan Kratos, atau mematahkan kepala Cerberus bahkan rela anak panah Hercules Menancap di hatinya. karena dia yakin Nivivea akan bahagia jika dengannya. Dia tidak ingin kehilangan tatapan yang bak Helen membuat 1000 kapal mencarinya, tidak ingin kehilangan senyuman bagaikan untaian mutiara di leher peri Poseidon ketika berenang ditepian Pantai Aegea. Tidak ingin kehilangan kilauan dan keindahan rambut yang di hembus angin yunani serta tidak ingin kehilangan sentuhan dan kelembutan tangan yang bagaikan Athena bahkan tidak ingin kehilangan tangisan yang seperti Aphrodite curahkan kepada Cupid ketika terluka.
Dihadapkanlah Rhadyus pada suatu keputusan yang membuat hubungan mereka berubah, Rhadyus diperintahkan oleh petinggi dan pendeta , Pasbaria( dimana Rhadyus tinggal), dimana dia harus berlayar dan menuju sebuah tempat bernama Chaupesia, untuk menolong rakyat disana yang tidak berdaya melawan kronos, torc, dan pemerintahaan tidak terkendali disana.
Hal itu membuat Rhadyus bingung, karena cintanya yang belum jelas dengan Nivivea, dan harus meninggalkan Nivivea dalam waktu yang lama. Sebelum kepergiaanya Rhadyus berkata kepada Nivivea “ Dapatkah kau mengatakan kau mencintaiku sebelum kepergianku sehingga aku bisa tenang dalam menjalankan tugasku. Pada saat aku kembali?”. Kemudian Rhadyus melanjutkan, “bagaimana jika aku pergi kau akan berubah dan tidak menantiku, sesungghnya aku sangat membenci perpisahan ini. Dan kata kata yang didengar Rhadyus dari mulut Nivivea yaitu “semoga saja aku tidak berubah” itulah kata terakhir yang diucapkan Nivivea sebelum kepergiaanya.
Dengan perasaan yang gundah, bingung serta diliputi dngan ketidak pastian akhirnya Rhadyus berlayar bersama utusan dari negeri negeri persekutuannya yaitu Andrios, Andreas, Santiaghos dan medyas. Satu bulan keberadaan mereka disana telah berhasil membuat kondisi chaupesia berubah, tetapi perasaan Rhadyus terhadap Nivivea tidak berkurang sedikitpun. Rhadyus sengaja tidak memberikan kabar selama itu karena berharap Nivivealah yang menanyakan keadaanya. Tidak tenang dengan hal itu akhirnya Rhadyus menuliskan sebuah sajak diatas bunga bacchus bertintakan sari buah pear. Yang dikirimkan melalui seekor unicorn kecil yang ditolongnya sewaktu mencari makan dihutan kepada Nivivea dengan perasaan gundah sedih, serta kecewa yang bercampur aduk.
“ cinta ini cinta yang tak perlu mendapat balasan cinta
meski hatiku perih, menahan cinta yang terluka,
cinta yang buatku bertahan meski ada airmata”
ternyata jawaban atas suratnya hanya serangkai kalimat “Aku tak akan penah bisa denganmu”. Bagaikan kena halilintar Zeus, Poseidon yng memberikan gelombang serta angin topan kepadanya, seperti hades yang menenggelamkan tubuhnya kedalam sungai neraka.
Dalam kepergianya ke negeri Chaupesia banyak hal yang terjadi hubungan mereka yang jauh membuat perasaan nivivea pudar serta adanya campur tangan hera yang tidak menyukai hubungan mereka(hera tidak menyukainya karena ares menghasut hera supaya merusak hubungan mereka). Sedangkan pertolongan dari Artemis, Athena serta Aphrodite tidak banyak membantu Rhadyus karena Takut kepada Hera. Kemudian kepergian nivivea ke negeri Gyuphaeus yang membuat raja-raja disana tertarik padanya serta teman-teman nivivea sendiri menyakinkannya lebih baik dengan raja Gyuphaeus, hal ini tidak dapat dihindari bahkan oleh Nivivea sendiri. Tapi dibalik semua itu Zeus mempunyai rencana lain buat Rhadyus.
Setelah lama berpikir merenungi, serta mengambil atas apa yang terjadi maka Zeus memberikan Kebijaksanaan kepadanya. Rhadyus kemudian Berkata :
Hubungan ini akan indah dijalankan tapi jalan hidupku bukan ini, Zeus pasti tahu mana yang terbaik untukku. Zeus lebih suka aku melanjutkan petualanganku yang bisa berguna bagi banyak orang, jika aku memikirkn hal ini terus akan memuatku rapuh, dendam dan itu akan menghancurkan semua,baik itu terhadap nivivea ataupun dari diriku sendiri. Ini adalah sebuah perjalanan hidupku yang membuatku lebih tegar,akan kujadikan sebagai sebuah kenangan dari perjalanan masa lalu yang menjadikanku lebih tegar, lebih memahami cinta bukan hanya hasrat untuk memiliki tapi menyayangi seutuhnya… (To Be Continued)
Rabu, 18 Agustus 2010
Boulevard
I don’t know why, You said goodbye
Just let me know you didn’t go forever my love
Please tell me why, You make me cry
I beg you please on my knees if that's what you want me to
Chorus:
Never knew that it would go so far
When you left me on that boulevard
Come again you would release my pain
And we could be lovers again
Just one more chance, Another dance
And let me feel it isn’t real that I’ve been losing you
This sun will rise, Within your eyes
Come back to me and we will be happy together
Chorus
Maybe today, I’ll make you stay
A little while just for a smile and love together
For I will show, A place I know
In Tokyo where we could be happy together
Just let me know you didn’t go forever my love
Please tell me why, You make me cry
I beg you please on my knees if that's what you want me to
Chorus:
Never knew that it would go so far
When you left me on that boulevard
Come again you would release my pain
And we could be lovers again
Just one more chance, Another dance
And let me feel it isn’t real that I’ve been losing you
This sun will rise, Within your eyes
Come back to me and we will be happy together
Chorus
Maybe today, I’ll make you stay
A little while just for a smile and love together
For I will show, A place I know
In Tokyo where we could be happy together
SEBUAH TANYA
“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
(Puisi Gie)
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
(Puisi Gie)
Selasa, 04 Mei 2010
Nilai Sebuah Senyuman
Dia tidak meminta bayaran,
namun menghasilkan banyak.
Dia memperkaya yang menerimanya
tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
Dia terjadi hanya sekejap
namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
Tak seorangpun yang begitu kaya mampu bertahan tanpa dia,
dan tak seorangpun yang begitu miskin
tetapi menjadi lebih kaya karena manfaatnya.
Dia menciptakan kebahagiaan dirumah
mendukung niat baik dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa letih,
sinar terang untuk rasa putus asa,dan sinar mentari bagi kesedihan .
Namun dia tidak bisa dibeli, dimohon, dipinjam, atau dicuri,
karena dia adalah sesuatu yang tidak berguna sebelum diberikan kepada orang lain.
Dan apabila pada menit terakhir kesibukan natal diamana sebagian pelayan penjual kami menjadi terlalu lelahuntuk memberi anda senyuma,
bolehkan kami minta anda meninggalkan sulas senyuman anda?
Karena tak seorangpun yang begitu lebih membutuhkan senyuman
daripada mereka yang tidak punya lagi tersisa untuk diberikan.
(one of department store in New York)
namun menghasilkan banyak.
Dia memperkaya yang menerimanya
tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
Dia terjadi hanya sekejap
namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
Tak seorangpun yang begitu kaya mampu bertahan tanpa dia,
dan tak seorangpun yang begitu miskin
tetapi menjadi lebih kaya karena manfaatnya.
Dia menciptakan kebahagiaan dirumah
mendukung niat baik dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa letih,
sinar terang untuk rasa putus asa,dan sinar mentari bagi kesedihan .
Namun dia tidak bisa dibeli, dimohon, dipinjam, atau dicuri,
karena dia adalah sesuatu yang tidak berguna sebelum diberikan kepada orang lain.
Dan apabila pada menit terakhir kesibukan natal diamana sebagian pelayan penjual kami menjadi terlalu lelahuntuk memberi anda senyuma,
bolehkan kami minta anda meninggalkan sulas senyuman anda?
Karena tak seorangpun yang begitu lebih membutuhkan senyuman
daripada mereka yang tidak punya lagi tersisa untuk diberikan.
(one of department store in New York)
Cara Memanfaatkan Isi Buku
Dibawah ini merupakan hal yang mungkin bisa anda terapkan dalam membaca buku yang berisi pengetahuan, motivasi atau buku tentang penguasaan diri (sumber: salah satu buku best seller Dale Carnegie)
1. Hasrat belajar yang dalam dan bersemangat.
2. Mula-mula baca setiap bab dengan cepat untuk memperoleh pandangan sekilas tentang isi buku, kemudian kembalilah dan baca setiap bab dengan seksama.
3. Sering-sering berhenti dalam membaca untuk memikirkan apa yang anda baca, tanyakan diri anda bagaimana dan kapan anda dapat melihat kenyataan terhadap apa yang anda baca
4. Baca dengan memegang pensil ditangan anda, apabila anda menemukan saran atau kalimat yang menarik bagi anda, buat garis atau tanda bintang, ini akan membuat bacaan jadi menarik dan jauh lebih mudah untuk mengulangnya dengan cepat.
5. Jangan membayangkan bahwa hanya dengan satu kali membaca anda akan dapat mengerti keseluruhan isi buku, tetapi anda bisa mengambil waktu beberapa jam untuk mengulangnya setiap bulan.
6. buatlah sebuah aturan atau prinsip yang berkaitan dengan buku yang anda baca. Kerjakan tentang prisip-prinsip tersebut, terapkan aturan-aturan ini pada setiap kesempatan kalau tidak anda akan cepat melupakanya, hanya dengan pengetahuan yang dipakai yang dapat lekat dalam pikiran anda. Mungkn anda pertama akan mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip dan aturan yang anda buat, jadi ketika anda membaca buku ingatah bahwa anda tidak hanya sekedar mendapatkan informasinya tetapi anda sedang berusaha membentuk kebiasaan- kebiasaan baru dan hal ini akan membutuhkan waktu dan penerapan setiap hari
7. Tawarkan kepada keluarga, teman, atau pasangan anda hukuman apabila anda tertangkap karena mengabaikan prinsip tertentu, buat permainan yang menyenangkan dari penguasaan aturan ini
8. Periksa kemajun yang sudah anda buat, tanyakan pada diri anda kesalahan apa saja yang sudah anda peroleh untuk masa depan
9. Buat catatan pada akhir dari setiap buku yang anda baca, dimana anda berhasil menerapkan prinsip dari sebuah buku. Hal ini akan mengilhami anda untuk usaha-usaha yang lebih besar dan betapa menariknya masukan-masukan ini ketika anda melihatnya kembali beberapa tahun kemudian.
That all and Thank’s…….
1. Hasrat belajar yang dalam dan bersemangat.
2. Mula-mula baca setiap bab dengan cepat untuk memperoleh pandangan sekilas tentang isi buku, kemudian kembalilah dan baca setiap bab dengan seksama.
3. Sering-sering berhenti dalam membaca untuk memikirkan apa yang anda baca, tanyakan diri anda bagaimana dan kapan anda dapat melihat kenyataan terhadap apa yang anda baca
4. Baca dengan memegang pensil ditangan anda, apabila anda menemukan saran atau kalimat yang menarik bagi anda, buat garis atau tanda bintang, ini akan membuat bacaan jadi menarik dan jauh lebih mudah untuk mengulangnya dengan cepat.
5. Jangan membayangkan bahwa hanya dengan satu kali membaca anda akan dapat mengerti keseluruhan isi buku, tetapi anda bisa mengambil waktu beberapa jam untuk mengulangnya setiap bulan.
6. buatlah sebuah aturan atau prinsip yang berkaitan dengan buku yang anda baca. Kerjakan tentang prisip-prinsip tersebut, terapkan aturan-aturan ini pada setiap kesempatan kalau tidak anda akan cepat melupakanya, hanya dengan pengetahuan yang dipakai yang dapat lekat dalam pikiran anda. Mungkn anda pertama akan mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip dan aturan yang anda buat, jadi ketika anda membaca buku ingatah bahwa anda tidak hanya sekedar mendapatkan informasinya tetapi anda sedang berusaha membentuk kebiasaan- kebiasaan baru dan hal ini akan membutuhkan waktu dan penerapan setiap hari
7. Tawarkan kepada keluarga, teman, atau pasangan anda hukuman apabila anda tertangkap karena mengabaikan prinsip tertentu, buat permainan yang menyenangkan dari penguasaan aturan ini
8. Periksa kemajun yang sudah anda buat, tanyakan pada diri anda kesalahan apa saja yang sudah anda peroleh untuk masa depan
9. Buat catatan pada akhir dari setiap buku yang anda baca, dimana anda berhasil menerapkan prinsip dari sebuah buku. Hal ini akan mengilhami anda untuk usaha-usaha yang lebih besar dan betapa menariknya masukan-masukan ini ketika anda melihatnya kembali beberapa tahun kemudian.
That all and Thank’s…….
Kita Salah, Kita Bertahan
Kadang-kadang kita mendapatkan diri kita mengubah pikiran tanpa perlawanan apapun atau emosi besar apapun, tapi kalau kita diberi tahu bahwa kita salah, kita akan menolak mengakui ini dan mengeraskan hati kita.
kita amat tidak peduli akan formasi keyakinan kita, namun kita mendapatkan diri kita penuh semangat menyokong keyakinan tersebut tatkala seseorang hendak merampasnya agar lepas dari kita. jelas, bukan ide-ide itu sendiri yang berharga bagi kita, melainkan harga diri kita yang terancam….
Kata kecil “milik saya” adalah kata paling penting dalam urusan – urusan manusia , dan apabila kita dengan tepat menerapkannya, ini merupakan awal dari kebijaksanaan. kata ini mempunyai kekuatan yang sama, apakah itu menyangkut makanan “saya”, anjing “saya”, dan rumah “saya” atau ayah “saya”, negara “saya”, dan Tuhan “saya”.
Kita tidak hanya marah karena disalahkan bahwa jam kita salah, mobil kita barang rongsokan, tetapi juga konsepsi kita tentang kanal mars, tentang pengucapan epictetus, tentang nilai pengobatan salisin perlu direvisi, kita lebih senang untuk terus memegang keyakinan yang sudah terbiasa kita terima, yang menyatakan bahwa hal itu benar, dan kemudian rasa benci itu muncul apabila tertangkap adanya keraguan terhadap anggapan kita. ini akan membawa kita mencari setiap sikap berdalih untuk mendukung argumen kita agar bisa terus memegang apa yang sudah kita percayai selama ini.(The Mind In The Making By James Harvey Robinson)
kita amat tidak peduli akan formasi keyakinan kita, namun kita mendapatkan diri kita penuh semangat menyokong keyakinan tersebut tatkala seseorang hendak merampasnya agar lepas dari kita. jelas, bukan ide-ide itu sendiri yang berharga bagi kita, melainkan harga diri kita yang terancam….
Kata kecil “milik saya” adalah kata paling penting dalam urusan – urusan manusia , dan apabila kita dengan tepat menerapkannya, ini merupakan awal dari kebijaksanaan. kata ini mempunyai kekuatan yang sama, apakah itu menyangkut makanan “saya”, anjing “saya”, dan rumah “saya” atau ayah “saya”, negara “saya”, dan Tuhan “saya”.
Kita tidak hanya marah karena disalahkan bahwa jam kita salah, mobil kita barang rongsokan, tetapi juga konsepsi kita tentang kanal mars, tentang pengucapan epictetus, tentang nilai pengobatan salisin perlu direvisi, kita lebih senang untuk terus memegang keyakinan yang sudah terbiasa kita terima, yang menyatakan bahwa hal itu benar, dan kemudian rasa benci itu muncul apabila tertangkap adanya keraguan terhadap anggapan kita. ini akan membawa kita mencari setiap sikap berdalih untuk mendukung argumen kita agar bisa terus memegang apa yang sudah kita percayai selama ini.(The Mind In The Making By James Harvey Robinson)
Rabu, 07 April 2010
Lembah Anai Longsor
Kawasan cagar alam Lembah Anai, Padang Panjang, Sumatera Barat, yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Bukittinggi dilanda longsor. Terdapat 20 titik longsor, termasuk di Air Terjun Lembah Anai di pinggir jalan nasional.
Setidaknya, empat rumah rusak berat dan puluhan orang dievakuasi, akibat kejadian pada Selasa, 30 Maret 2010, sore itu. Longsor terjadi pada sejumlah titik termasuk kawasan Air Mancur, Lembah Anai hingga Cubadak Bungkung, Padang Panjang.
"Sekitar 20 orang berhasil dievakuasi dari lonsoran dalam keadaan selamat," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana Sumbar Ade Edwar pada VIVAnews.
Hingga saat ini, jalur Padang menuju Bukittinggi terputus. Antrean panjang tidak bisa dihindari di jalan yang juga menjadi penghubung utama Sumatera Barat dengan Provinsi Riau itu.
Menurut Ade, evakuasi korban dan material tanah dan batu yang menutupi badan jalan terus dilakukan Tim SAR. "Diperkirakan material longsor akan bertambah besar karena longsor masih terus terjadi," kata Ade.
Belum tercatat adanya korban jiwa dari kejadian longsor tersebut. Diperkirakan, longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi hingga kondisi tanah diperbukitan tersbut menjadi labil.(vivanews)
Gambar ini diambil sewaktu terjadinya longsor....
kalau terdapat kesalahaan dalam gambar ini dikonfirmasikan saja
Ok...!!!!
Selasa, 30 Maret 2010
Words Of 500 day of Summer
Kebanyakan hari hari dalam setahun biasa saja
Mereka bermula dan berakhir tanpa kenangan di antaranya.
Kebanyakan hari tak mempengaruhi hidup seseorang
Jika tom bisa mengambil hikmahnya yaitu kita tidak bisa mencari kejadian penting dalam kejadian sehari hari
Kebetulan, itu saja yang ada. Tidak lebih dari kebetulan
Tom akhirnya tahu tak ada keajaiban.
Tak ada yang namanya takdir. Tak ada yang sudah ditakdirkan.
Kini dia tahu. Kini dia yakin akan itu.
Tom (500 Day Of Summer)
Mereka bermula dan berakhir tanpa kenangan di antaranya.
Kebanyakan hari tak mempengaruhi hidup seseorang
Jika tom bisa mengambil hikmahnya yaitu kita tidak bisa mencari kejadian penting dalam kejadian sehari hari
Kebetulan, itu saja yang ada. Tidak lebih dari kebetulan
Tom akhirnya tahu tak ada keajaiban.
Tak ada yang namanya takdir. Tak ada yang sudah ditakdirkan.
Kini dia tahu. Kini dia yakin akan itu.
Tom (500 Day Of Summer)
Jumat, 26 Maret 2010
WILLIAM SHAKESPEARE
Shakespeare lahir di Stratford-upon-Avon, Inggris, pada bulan April 1564, sebagai putra John Shakespeare dan Mary Arden. Ayah William cukup kaya ketika ia lahir dan memiliki bisnis pembuatan sarung tangan namun kemudian ia menjadi agak miskin setelah menjual wol secara ilegal. Shakespeare tidak mengikuti jejak ayahnya.
Pada zaman itu, sekolah umum baru dimulai di Inggris. Sebelumnya, hampir semua anak tidak tahu cara membaca dan menulis, mereka hanya belajar suatu ketrampilan atau bertani. Shakespeare pergi ke salah satu sekolah umum yang baru ini. Ia belajar Latin, yang merupakan bahasa semua kaum terpelajar, tidak peduli dari negara mana mereka berasal. Dari London ke Lisbon, dari Aleksandria ke Konstantinopel, dari Tunis ke Yerusalem, semua orang terpelajar berbicara Latin dan bahasa ibu mereka. Semua dokumen penting, baik dokumen negara, gereja, atau perdagangan, ditulis menggunakan Latin.
Shakespeare juga mempelajari karya-karya para penulis dan filosofer dari Yunani Kuno dan Romawi. Lebih dari 100 tahun berlalu sejak Yohanes Gutenberg memperkenalkan percetakan ke Eropa pada tahun 1452. Shakespeare dan orang Inggris lain yang dapat membaca ─ dan mampu membeli ─ buku-buku menjadi akrab dengan kisah-kisah dari berbagai tempat seperti Italia, Perancis, Asia Minor, dan Afrika Utara. Beberapa kisah-kisah ini menjadi dasar cerita-cerita terbesar Shakespeare. Contohnya, The Golden Ass karya Apuleius, sebuah kisah kuno dari Afrika Utara, kemungkinan merupakan kisah yang menginspirasikan Impian di Tengah Musim. Shakespeare meminjam cerita untuk Romeo dan Juliet dari seorang penulis Inggris lain, yang mendapatkannya dari seorang penulis Perancis, yang menterjemahkannya dari kisah abad ke-16 oleh Luigi da Porta dari Italia yang bersumpah bahwa cerita tersebut adalah berdasarkan cerita nyata.
Sampul muka Folio Pertama, 1623. Gambar Shakespeare oleh Martin Droeshut
Di dalam dunia Shakespeare, terdapat susunan-susunan yang telah diterima secara umum. Hampir semua orang di Inggris adalah Kristen. Di hierarki terbawah terdapat kaum pekerja, di atasnya para petani dan pedangang, lalu para pendeta dan pengawal, lalu naik lagi para ksatria, tuan tanah, uskup agung, dan para adipati. Sang monarki bertahta di puncak tatanan sosial. Di Inggris, monarki tersebut adalah Ratu Elizabeth I (yang dilanjutkan dengan kemenakannya, James I).
Elizabeth I memerintah Inggris hampir selama hidup Shakespeare. Pada zaman tersebut tidak ada peperangan. Diplomasi sang ratu membuat kedua seterunya Perancis dan Spanyol terjaga seimbang. Perdagangan berkembang. London menjadi kota yang padat, ramai, dan penuh dengan peluang. Rumah-rumah sandiwara dibangun di London; teater-teater tersebut adalah tempat yang populer dikunjungi masyarakat.
Sistem kelas pada zaman Shakespeare dapat saja sudah memiliki susunan-susunan, namun hal tersebut tidak statis. Orang-orang mulai berpikir tentang mereka sendiri. Shakespeare hidup di zaman Renaissans yang berarti "kelahiran kembali" yang terjadi pada abad ke-15 hingga abad ke-17 di Eropa.
Renaissans Eropa menghidupkan kembali pembelajaran klasik. Pada zaman tersebut terdapat gerakan kebangkitan minat terhadap seni, musik, dan arsitektur. Suatu dunia yang tua dan stagnan tiba-tiba berubah menjadi hidup dan vibran. Meskipun hampir semua orang percaya bahwa susunan matahari, bulan, bintang, dan planet mempengaruhi nasib mereka, beberapa orang mulai merubah cara berpikir mereka tentang diri mereka dan dunia yang mereka tinggali. Mereka mulai memahami kekuasaan dan posisi pemerintahan diciptakan oleh manusia, bukan ditentukan oleh Tuhan sejak lahirnya. Mereka menyadari bahwa kekristenan bukanlah satu-satunya agama di dunia. Dan karena banyak di antara mereka mulai dapat membaca, maka banyak juga yang tidak ingin tinggal di kelas sosial tempat mereka dilahirkan. Banyak petualang Renaissans menggunakan cara mereka sendiri-sendiri untuk mencari rejeki dan mengembangkan kehidupan mereka. Shakespeare adalah salah satu dari orang-orang tersebut.
Pada awal 1590an, William Shakepseare mengokohkan dirinya sebagai seorang penulis sandiwara dan aktor di London. Selain itu, ia juga memiliki bagian dari rumah sandiwara tempat ia dan teman-temannya bermain. Itu mungkin adalah sumber penghasilannya. Shakespeare menikahi Anne Hathaway, yang delapan tahun lebih tua daripadanya, pada tanggal 28 November 1582 di Temple Grafton, dekat Stratford. Anne kala itu hamil tiga bulan. Bersama-sama mereka dikaruniai tiga anak: Susanna, dan si kembar Hamnet dan Judith. Istri dan ketiga anaknya tinggal di Stratford, dan kemungkinan besar Shakespeare pergi mengunjungi mereka setahun sekali. Pada tahun 1596 Hamnet meninggal dunia. Karena kemiripan nama, banyak orang berpikir bahwa hal ini mengilhaminya untuk menulis The Tragical History of Hamlet, Prince of Denmark.
Shakespeare menjadi orang teater yang sangat terkenal, sangat populer, dan sangat kaya. Ratu Elizabeth I sangat menyukai karya-karyanya; begitu pula dengan Raja James I, penerusnya. Pada pemerintahan James I, Shakespeare dan kawan-kawan terkenal dengan sebutan "Orang-orang Raja" karena Raja James I adalah pengunjung mereka yang spesial. Shakespeare dan Orang-orang Raja bermain di istana kerajaan, di teater Globe dan di rumah sandiwara mereka, dan teater Blackfriars. Untuk mendapatkan lebih banyak uang, mereka juga mengadakan tur keliling Inggris, terutama pada saat-saat wabah penyakit menjangkit Inggris.
"All the world's a stage ..."
—As You Like It
Orang-orang zaman Elizabeth tidak memandang pemain atau penulis sandiwara adalah pekerjaan yang terhormat. Pergi ke teater pada zaman tersebut tidak sama seperti pergi ke teater pada saat ini, hal itu lebih seperti pergi menonton pertandingan sepak bola!
Teater-teater zaman Elizabeth merupakan bangunan kayu yang bertingkat-tingkat. Para penonton duduk di ketiga sisi atau berdiri di tengah-tengah lantai. Bagian tengah teater terbuka atapnya karena pada zaman itu belum ada penerangan buatan. Ribuan orang berjejalan di teater untuk pertunjukan sore hari. Para penonton berteriak-teriak di belakang para aktor. Teater Globe adalah tempat yang padat pengunjung, bising, dan berjejal-jejalan.
Puluhan ribu orang yang memadati untuk melihat sandiwara Shakespeare akan dapat mendengar 1700 kata yang diciptakan oleh Shakespeare. Banyak kata-kata ciptannya yang saat ini masih digunakan. Contohnya: "deafening" (menulikan), " hush", " hurry" (lekas), " downstairs" (di bawah), " gloomy" (sedih), " lonely" (sendirian), " embrace" (pelukan), " dawn" (senja). Ejaan yang digunakan Shakespeare pun berbeda dari zamannya. Orang-orang zaman Elizabeth mengeja kata-kata seperti yang tertulis, seperti Latin dan Indonesia. Tidak ada cara "yang benar" untuk mengeja. Orang-orang menulis suatu kata seperti ejaan yang mereka inginkan. Jika ingin menulis "me" (saya) tapi ingin memberikan penekanan pada kata tersebut, maka kata tersebut akan dituliskan "mee". Jika sang penulis ingin kata tersebut dibaca seperti orang berteriak dari atap rumah, maka kata tersebut akan dituliskan "Meee".
Dalam teks Shakespeare akan dijumpai kata "stayed" (tinggal) dieja "stay'd", karena Shakespeare ingin mengucapkan kata tersebut sebagai satu suku kata (baca: 'steid') seperti ejaan bahasa Inggris sekarang, bukan dua suku kata (baca: 'stei-ed'). Bahasa Inggris modern banyak menggunakan penulisan dari zaman dahulu namun dengan menggunakan ejaan yang baru. Contohnya kata "knight" (ksatria) dulunya dieja sama seperti tulisannya (baca: 'k-ni-gh-t' 4 suku kata). Di dalam budaya oral seperti zaman Shakespeare, orang-orang mempedulikan detil intonasi, nada suara, dan bunyi yang ditimbulkan pada waktu mereka berbicara sehingga bahasa lisan yang digunakan lebih kaya pada zaman dahulu daripada zaman sekarang.
"To be, or not to be, that is the question"
—Hamlet
William Shakespeare menulis selama dua puluh lima tahun, menciptakan tiga puluh enam hingga tiga puluh sembilan karya yang diketahui hingga saat ini. Topik yang dicakup beragam mulai dari romans komik hingga perang saudara, dari permainan domestik hingga kejadian politis yang menggegerkan dunia. Namun tiga hal yang mendasari seluruh karyanya adalah pertanyaan-pertanyaan: Apa artinya untuk hidup? Bagaimana cara kita hidup? Apa yang harus kita lakukan?
Sandiwara Shakespeare menawarkan pemahaman yang mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Itulah sebabnya mengapa ahli-ahli literatur mempelajari karyanya, politikus-politikus mengutipnya, filosofer-filosofer menemukan cara berpikir yang baru dari membaca dan membaca ulang karyanya. Mempelajari Shakespeare adalah seperti mempelajari hidup dari berbagai sudut pandang: psikologis, politis, filosofis, sosial, spiritual. Ritme yang digunakannya dalam kata-katanya terefleksi dalam ritme tubuh kita. Memainkan peranan sandiwara Shakespeare di panggung membuat seseorang menyadari seberapa dalam seseorang harus menarik napas supaya suaranya dapat terdengar sampai ujung ruangan.
Shakespeare berhenti menulis pada tahun 1611 dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian pada 1616. Sampai wafatnya ia tetap menikah dengan Anne. Pada batu nisannya tertulis: "Blest be the man who cast these stones, and cursed be he that moves my bones." (bahasa Indonesia: "Terbekatilah ia yang menaruh batu-batu ini, dan terkutuklah ia yang memindahkan tulang-tulangku.")
Pada zaman itu, sekolah umum baru dimulai di Inggris. Sebelumnya, hampir semua anak tidak tahu cara membaca dan menulis, mereka hanya belajar suatu ketrampilan atau bertani. Shakespeare pergi ke salah satu sekolah umum yang baru ini. Ia belajar Latin, yang merupakan bahasa semua kaum terpelajar, tidak peduli dari negara mana mereka berasal. Dari London ke Lisbon, dari Aleksandria ke Konstantinopel, dari Tunis ke Yerusalem, semua orang terpelajar berbicara Latin dan bahasa ibu mereka. Semua dokumen penting, baik dokumen negara, gereja, atau perdagangan, ditulis menggunakan Latin.
Shakespeare juga mempelajari karya-karya para penulis dan filosofer dari Yunani Kuno dan Romawi. Lebih dari 100 tahun berlalu sejak Yohanes Gutenberg memperkenalkan percetakan ke Eropa pada tahun 1452. Shakespeare dan orang Inggris lain yang dapat membaca ─ dan mampu membeli ─ buku-buku menjadi akrab dengan kisah-kisah dari berbagai tempat seperti Italia, Perancis, Asia Minor, dan Afrika Utara. Beberapa kisah-kisah ini menjadi dasar cerita-cerita terbesar Shakespeare. Contohnya, The Golden Ass karya Apuleius, sebuah kisah kuno dari Afrika Utara, kemungkinan merupakan kisah yang menginspirasikan Impian di Tengah Musim. Shakespeare meminjam cerita untuk Romeo dan Juliet dari seorang penulis Inggris lain, yang mendapatkannya dari seorang penulis Perancis, yang menterjemahkannya dari kisah abad ke-16 oleh Luigi da Porta dari Italia yang bersumpah bahwa cerita tersebut adalah berdasarkan cerita nyata.
Sampul muka Folio Pertama, 1623. Gambar Shakespeare oleh Martin Droeshut
Di dalam dunia Shakespeare, terdapat susunan-susunan yang telah diterima secara umum. Hampir semua orang di Inggris adalah Kristen. Di hierarki terbawah terdapat kaum pekerja, di atasnya para petani dan pedangang, lalu para pendeta dan pengawal, lalu naik lagi para ksatria, tuan tanah, uskup agung, dan para adipati. Sang monarki bertahta di puncak tatanan sosial. Di Inggris, monarki tersebut adalah Ratu Elizabeth I (yang dilanjutkan dengan kemenakannya, James I).
Elizabeth I memerintah Inggris hampir selama hidup Shakespeare. Pada zaman tersebut tidak ada peperangan. Diplomasi sang ratu membuat kedua seterunya Perancis dan Spanyol terjaga seimbang. Perdagangan berkembang. London menjadi kota yang padat, ramai, dan penuh dengan peluang. Rumah-rumah sandiwara dibangun di London; teater-teater tersebut adalah tempat yang populer dikunjungi masyarakat.
Sistem kelas pada zaman Shakespeare dapat saja sudah memiliki susunan-susunan, namun hal tersebut tidak statis. Orang-orang mulai berpikir tentang mereka sendiri. Shakespeare hidup di zaman Renaissans yang berarti "kelahiran kembali" yang terjadi pada abad ke-15 hingga abad ke-17 di Eropa.
Renaissans Eropa menghidupkan kembali pembelajaran klasik. Pada zaman tersebut terdapat gerakan kebangkitan minat terhadap seni, musik, dan arsitektur. Suatu dunia yang tua dan stagnan tiba-tiba berubah menjadi hidup dan vibran. Meskipun hampir semua orang percaya bahwa susunan matahari, bulan, bintang, dan planet mempengaruhi nasib mereka, beberapa orang mulai merubah cara berpikir mereka tentang diri mereka dan dunia yang mereka tinggali. Mereka mulai memahami kekuasaan dan posisi pemerintahan diciptakan oleh manusia, bukan ditentukan oleh Tuhan sejak lahirnya. Mereka menyadari bahwa kekristenan bukanlah satu-satunya agama di dunia. Dan karena banyak di antara mereka mulai dapat membaca, maka banyak juga yang tidak ingin tinggal di kelas sosial tempat mereka dilahirkan. Banyak petualang Renaissans menggunakan cara mereka sendiri-sendiri untuk mencari rejeki dan mengembangkan kehidupan mereka. Shakespeare adalah salah satu dari orang-orang tersebut.
Pada awal 1590an, William Shakepseare mengokohkan dirinya sebagai seorang penulis sandiwara dan aktor di London. Selain itu, ia juga memiliki bagian dari rumah sandiwara tempat ia dan teman-temannya bermain. Itu mungkin adalah sumber penghasilannya. Shakespeare menikahi Anne Hathaway, yang delapan tahun lebih tua daripadanya, pada tanggal 28 November 1582 di Temple Grafton, dekat Stratford. Anne kala itu hamil tiga bulan. Bersama-sama mereka dikaruniai tiga anak: Susanna, dan si kembar Hamnet dan Judith. Istri dan ketiga anaknya tinggal di Stratford, dan kemungkinan besar Shakespeare pergi mengunjungi mereka setahun sekali. Pada tahun 1596 Hamnet meninggal dunia. Karena kemiripan nama, banyak orang berpikir bahwa hal ini mengilhaminya untuk menulis The Tragical History of Hamlet, Prince of Denmark.
Shakespeare menjadi orang teater yang sangat terkenal, sangat populer, dan sangat kaya. Ratu Elizabeth I sangat menyukai karya-karyanya; begitu pula dengan Raja James I, penerusnya. Pada pemerintahan James I, Shakespeare dan kawan-kawan terkenal dengan sebutan "Orang-orang Raja" karena Raja James I adalah pengunjung mereka yang spesial. Shakespeare dan Orang-orang Raja bermain di istana kerajaan, di teater Globe dan di rumah sandiwara mereka, dan teater Blackfriars. Untuk mendapatkan lebih banyak uang, mereka juga mengadakan tur keliling Inggris, terutama pada saat-saat wabah penyakit menjangkit Inggris.
"All the world's a stage ..."
—As You Like It
Orang-orang zaman Elizabeth tidak memandang pemain atau penulis sandiwara adalah pekerjaan yang terhormat. Pergi ke teater pada zaman tersebut tidak sama seperti pergi ke teater pada saat ini, hal itu lebih seperti pergi menonton pertandingan sepak bola!
Teater-teater zaman Elizabeth merupakan bangunan kayu yang bertingkat-tingkat. Para penonton duduk di ketiga sisi atau berdiri di tengah-tengah lantai. Bagian tengah teater terbuka atapnya karena pada zaman itu belum ada penerangan buatan. Ribuan orang berjejalan di teater untuk pertunjukan sore hari. Para penonton berteriak-teriak di belakang para aktor. Teater Globe adalah tempat yang padat pengunjung, bising, dan berjejal-jejalan.
Puluhan ribu orang yang memadati untuk melihat sandiwara Shakespeare akan dapat mendengar 1700 kata yang diciptakan oleh Shakespeare. Banyak kata-kata ciptannya yang saat ini masih digunakan. Contohnya: "deafening" (menulikan), " hush", " hurry" (lekas), " downstairs" (di bawah), " gloomy" (sedih), " lonely" (sendirian), " embrace" (pelukan), " dawn" (senja). Ejaan yang digunakan Shakespeare pun berbeda dari zamannya. Orang-orang zaman Elizabeth mengeja kata-kata seperti yang tertulis, seperti Latin dan Indonesia. Tidak ada cara "yang benar" untuk mengeja. Orang-orang menulis suatu kata seperti ejaan yang mereka inginkan. Jika ingin menulis "me" (saya) tapi ingin memberikan penekanan pada kata tersebut, maka kata tersebut akan dituliskan "mee". Jika sang penulis ingin kata tersebut dibaca seperti orang berteriak dari atap rumah, maka kata tersebut akan dituliskan "Meee".
Dalam teks Shakespeare akan dijumpai kata "stayed" (tinggal) dieja "stay'd", karena Shakespeare ingin mengucapkan kata tersebut sebagai satu suku kata (baca: 'steid') seperti ejaan bahasa Inggris sekarang, bukan dua suku kata (baca: 'stei-ed'). Bahasa Inggris modern banyak menggunakan penulisan dari zaman dahulu namun dengan menggunakan ejaan yang baru. Contohnya kata "knight" (ksatria) dulunya dieja sama seperti tulisannya (baca: 'k-ni-gh-t' 4 suku kata). Di dalam budaya oral seperti zaman Shakespeare, orang-orang mempedulikan detil intonasi, nada suara, dan bunyi yang ditimbulkan pada waktu mereka berbicara sehingga bahasa lisan yang digunakan lebih kaya pada zaman dahulu daripada zaman sekarang.
"To be, or not to be, that is the question"
—Hamlet
William Shakespeare menulis selama dua puluh lima tahun, menciptakan tiga puluh enam hingga tiga puluh sembilan karya yang diketahui hingga saat ini. Topik yang dicakup beragam mulai dari romans komik hingga perang saudara, dari permainan domestik hingga kejadian politis yang menggegerkan dunia. Namun tiga hal yang mendasari seluruh karyanya adalah pertanyaan-pertanyaan: Apa artinya untuk hidup? Bagaimana cara kita hidup? Apa yang harus kita lakukan?
Sandiwara Shakespeare menawarkan pemahaman yang mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Itulah sebabnya mengapa ahli-ahli literatur mempelajari karyanya, politikus-politikus mengutipnya, filosofer-filosofer menemukan cara berpikir yang baru dari membaca dan membaca ulang karyanya. Mempelajari Shakespeare adalah seperti mempelajari hidup dari berbagai sudut pandang: psikologis, politis, filosofis, sosial, spiritual. Ritme yang digunakannya dalam kata-katanya terefleksi dalam ritme tubuh kita. Memainkan peranan sandiwara Shakespeare di panggung membuat seseorang menyadari seberapa dalam seseorang harus menarik napas supaya suaranya dapat terdengar sampai ujung ruangan.
Shakespeare berhenti menulis pada tahun 1611 dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian pada 1616. Sampai wafatnya ia tetap menikah dengan Anne. Pada batu nisannya tertulis: "Blest be the man who cast these stones, and cursed be he that moves my bones." (bahasa Indonesia: "Terbekatilah ia yang menaruh batu-batu ini, dan terkutuklah ia yang memindahkan tulang-tulangku.")
Langganan:
Postingan (Atom)