Kadang-kadang kita mendapatkan diri kita mengubah pikiran tanpa perlawanan apapun atau emosi besar apapun, tapi kalau kita diberi tahu bahwa kita salah, kita akan menolak mengakui ini dan mengeraskan hati kita.
kita amat tidak peduli akan formasi keyakinan kita, namun kita mendapatkan diri kita penuh semangat menyokong keyakinan tersebut tatkala seseorang hendak merampasnya agar lepas dari kita. jelas, bukan ide-ide itu sendiri yang berharga bagi kita, melainkan harga diri kita yang terancam….
Kata kecil “milik saya” adalah kata paling penting dalam urusan – urusan manusia , dan apabila kita dengan tepat menerapkannya, ini merupakan awal dari kebijaksanaan. kata ini mempunyai kekuatan yang sama, apakah itu menyangkut makanan “saya”, anjing “saya”, dan rumah “saya” atau ayah “saya”, negara “saya”, dan Tuhan “saya”.
Kita tidak hanya marah karena disalahkan bahwa jam kita salah, mobil kita barang rongsokan, tetapi juga konsepsi kita tentang kanal mars, tentang pengucapan epictetus, tentang nilai pengobatan salisin perlu direvisi, kita lebih senang untuk terus memegang keyakinan yang sudah terbiasa kita terima, yang menyatakan bahwa hal itu benar, dan kemudian rasa benci itu muncul apabila tertangkap adanya keraguan terhadap anggapan kita. ini akan membawa kita mencari setiap sikap berdalih untuk mendukung argumen kita agar bisa terus memegang apa yang sudah kita percayai selama ini.(The Mind In The Making By James Harvey Robinson)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar